BlackRock membantah klaim bahwa mereka tertarik untuk membeli Credit Suisse, sebuah bank investasi global yang berbasis di Swiss. Black...
BlackRock membantah klaim bahwa mereka tertarik untuk membeli Credit Suisse, sebuah bank investasi global yang berbasis di Swiss. BlackRock tidak akan membeli Credit Suisse. Laporan baru-baru ini menyoroti bahwa BlackRock, sebuah perusahaan investasi global dengan dana kelolaan lebih dari $10 triliun, berencana untuk mengakuisisi Credit Suisse, yang saat ini sedang menghadapi krisis likuiditas. Namun, dalam sebuah tweet, BlackRock mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana atau ketertarikan untuk mengakuisisi pemberi pinjaman yang sedang bermasalah tersebut. Sebelumnya, Financial Times, mengutip lima orang yang mengetahui masalah ini, mengindikasikan bahwa BlackRock mengajukan penawaran untuk Credit Suisse dan akan menyaingi UBS AG. Ada juga spekulasi bahwa Blackrock sedang menjajaki beberapa opsi, termasuk melibatkan investor lain dalam penawaran atau membeli sebagian kecil dari Credit Suisse.
Blackrock sejak saat itu membantah semua rumor di atas. Masalah kesehatan keuangan Credit Suisse telah muncul karena masalah makroekonomi baru-baru ini. Saham bank ini telah turun hampir 25% sejak Januari dan 70% dalam 12 bulan terakhir. Otoritas Swiss telah meningkatkan dukungan untuk bank ini untuk mencegah penularan. Pada hari Rabu, Swiss National Bank, bank tertinggi di Swiss, mengizinkan Credit Suisse untuk meminjam lebih dari $53 miliar, membantu menenangkan para investor yang panik. Blackrock telah memperingatkan Silicon Valley Bank. Laporan lain menunjukkan Blackrock telah memperingatkan Silicon Valley Bank (SVB) tentang masalah portofolionya tahun lalu. Pada tahun 2020, SVB menyewa Financial Markets Advisory (FMA) Group dari BlackRock untuk menganalisis risiko portofolio. FMA memeriksa bagaimana portofolio sekuritas SVB akan merespons faktor-faktor seperti kenaikan suku bunga dan kondisi ekonomi makro lainnya.
Laporan yang dirilis pada Januari 2022 ini menunjukkan kegagalan SVB terkait ketidakmampuannya untuk memiliki data real-time pada portofolio sekuritasnya. Meskipun mendapat kritik, laporan menunjukkan bahwa SVB tidak melakukan tindak lanjut. Di tengah masalah yang sedang berlangsung dengan industri perbankan dan pasar saham, rumor yang muncul menunjukkan bahwa BlackRock sedang menjajaki bagaimana teknologi blockchain dapat membantu memodernisasi pasar saham.
(Sumber : http://bit.ly/3mWqoyS)