Ripple, sebuah perusahaan pembayaran, yang berkantor pusat di San Francisco, memulai inisiatif stablecoin untuk Palau, sebuah negara di...
Ripple, sebuah perusahaan pembayaran, yang berkantor pusat di San Francisco, memulai inisiatif stablecoin untuk Palau, sebuah negara di Mikronesia, di XRP Ledger. Saat berbicara di sebuah konferensi crypto di Singapura, Surangel Whipps Jr., presiden Palau, mengatakan bahwa negara kepulauan tersebut memiliki banyak industri yang sedang dikembangkan yang menggunakan cryptocurrency, termasuk stablecoin yang dikeluarkan pemerintah dan Binance Pay. Palau menggunakan crypto sepenuhnya, Palau juga mengambil tindakan dengan bekerja sama dengan Ripple untuk menyelidiki pengembangan stablecoin nasional, yang ingin segera mereka perkenalkan dan diharapkan dapat memfasilitasi pembayaran yang aman dan langsung. Perkembangan ini terjadi beberapa hari setelah Profesor RK Shayamasundar, Kenichi Uedi, dan Antony Welfare dari Ripple membahas mata uang digital bank sentral
Palau juga mendapat pengakuan dari tokoh-tokoh berpengaruh di sektor blockchain, seperti Changpeng Zhao dari Binance, yang mengunjungi mereka beberapa bulan lalu. Palau dilaporkan membahas bagaimana mereka dapat bekerja sama dalam program digital dan bagaimana menggunakan Binance Pay untuk membuat pembayaran digital bagi mereka dan bahkan berpartisipasi dalam perdagangan lokal. Whipps Jr. menegaskan bahwa ukuran negara yang kecil membuat pengintegrasian aset digital ke dalam sektor moneternya menjadi lebih mudah sambil mengungkapkan kegembiraannya untuk memasuki era baru bagi Palau. “Ukuran kami yang kecil adalah salah satu keunggulan kami karena ini akan memudahkan kami untuk memobilisasi administrasi kami dan menanggapi reformasi yang diperlukan dalam lingkungan yang berubah dengan cepat ini.” Dalam sebuah studi tentang stablecoin yang diterbitkan bulan lalu, Ripple Labs memperkirakan bahwa 2023 akan menjadi tahun yang kuat untuk aset digital yang dipatok dalam dolar karena lebih banyak institusi dan investor akan mengadopsinya, tidak melupakan kemampuan lintas rantai yang mereka bawa.
Interoperabilitas lintas rantai dan banyak keuntungan dari jaringan blockchain yang terbuka dan terdesentralisasi akan menjadi batu loncatan penting untuk masa depan stablecoin karena lembaga keuangan seperti bank terus menyelidiki kasus penggunaan stablecoin lainnya.
(Sumber : https://bit.ly/3PR2hfm)