Studi baru yang diterbitkan pada hari Sabtu oleh booking.com mengungkapkan bahwa ketika lebih banyak perbatasan dibuka karena pelongg...
Studi baru yang diterbitkan pada hari Sabtu oleh booking.com mengungkapkan bahwa ketika lebih banyak perbatasan dibuka karena pelonggaran pembatasan perjalanan yang disebabkan COVID, metaverse, salah satu ekosistem digital terbaru, akan memungkinkan wisatawan untuk memilih dan memilih wilayah yang ingin mereka jelajahi. secara langsung. Pemilihan tempat liburan yang lebih baik dengan penggunaan metaverse. Studi Booking.com menunjukkan bahwa Metaverse, salah satu ekosistem virtual terbaru, akan membantu pengunjung dan wisatawan memutuskan lokasi mana yang ingin mereka kunjungi secara langsung.
Booking.com, operator perjalanan online, mensurvei 24.179 orang dari 32 negara dan menemukan bahwa mereka yang disurvei sangat mementingkan melakukan tur virtual ke tempat liburan potensial sebelum membuat keputusan akhir. Mereka yang berusia dua puluhan dan tiga puluhan, yang merupakan 43% dari populasi yang disurvei, memiliki kecenderungan yang lebih kecil dibandingkan generasi berikutnya yang merupakan 45% dari populasi, untuk menyelidiki lokasi liburan potensial di metaverse. Hampir setengah (43%) responden mengindikasikan bahwa mereka akan memanfaatkan virtual reality (VR), sebagai alat pengambilan keputusan. Sebagian kecil dari responden ini (4,57%) percaya bahwa mereka tidak akan pernah mengunjungi negara asing tanpa terlebih dahulu mempelajarinya secara virtual. Lebih dari 35% peserta tertarik untuk menghabiskan waktu yang lama di metaverse sehingga mereka dapat benar-benar merasakan suasana dari banyak situs terkenal dunia. Teknologi seperti umpan balik haptic, menurut temuan, akan meningkatkan ini dengan memberi pelanggan cita rasa tropis tanpa meninggalkan rumah. Tetapi 60% orang yang mengikuti survei setuju bahwa realitas virtual dan metaverse tidak dapat menggantikan yang asli. Lokasi populer pada tahun 2023 diharapkan mencakup Hobart (Australia), So Paulo (Brasil), dan Bolzano (Italia).
Metaverse adalah tempat di mana VR, augmented reality (AR), dan dunia nyata dapat hidup berdampingan. Teknologi penting yang telah digunakan untuk membangun lingkungan metaverse yang efisien termasuk kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), extended reality (XR), yang menggabungkan dunia nyata dan virtual, dan virtual reality (VR). Semakin banyak orang yang tertarik menggunakan antarmuka MR yang menghubungkan dunia fisik dan digital; karenanya industri ini berkembang. Adopsi luas Metaverse suatu hari nanti memungkinkan interaksi pengguna yang lebih kompleks dalam dunia virtual daripada yang saat ini dimungkinkan menggunakan teknologi yang kita miliki.
Di metaverse, batas antara yang nyata dan yang virtual akan semakin keropos, memungkinkan pengguna melakukan lebih dari sekadar menjelajahi web. Tujuan utama teknologi besar adalah membuat dan merilis platform realitas virtual versi mereka sendiri yang dikenal sebagai metaverse.
Beberapa nama terbesar di bidang TI, termasuk Microsoft dan Meta, telah menyadari bahwa menggabungkan dunia online dan offline adalah kunci masa depan internet dan komunikasi digital.
(Sumber : https://bit.ly/3v2D3kA)
KOMENTAR