TTC Jalin Kerjasama Dengan Tokocrypto dan Infonesia Untuk Ekspansi di Indonesia

Blockchain proyek dari Singapura, TTC Foundation resmi bekerjasama dengan Tokocrypto dan Infonesia sebagai bagian dari strategi memas...



Blockchain proyek dari Singapura, TTC Foundation resmi bekerjasama dengan Tokocrypto dan Infonesia sebagai bagian dari strategi memasuki pasar Indonesia. Melalui kerjasama ini, TTC Foundation ingin memperkenalkan penerapan teknologi blockchain secara nyata untuk pertama kalinya di Indonesia.

Didirikan pada tahun 2018 dengan visi “Membangun (Blockchain) untuk Semua”, TTC Foundation telah menghadirkan dua proyek blockchain; yaitu TTC, jaringan blockchain publik dengan skalabilitas dan kinerja tinggi, serta Acorn Protocol, sebuah protokol blockchain berbasis token insentif untuk opsi dari jaringan sosial terpusat saat ini. Tahun lalu, TTC berhasil menggalang dana hingga US$35 juta melalui Initial Coin Offering (ICO), yang didukung oleh beberapa pendanaan aset crypto global, seperti Hashed, Dunamu & Partners, FBG, GBIC, Block Crafters Capital dan Neoply.

Tokocrypto, platform jual beli aset crypto terdepan di Indonesia, merupakan rekan resmi untuk perdagangan TTC koin di Indonesia. TTC kini dapat diperjual belikan dengan Rupiah
sebagai bagian dari menghadirkan likuiditas dari koin yang sempat masuk TOP100 Coin Market Cap ini untuk pengguna di Indonesia. Tidak hanya itu, Tokocrypto juga merupakan rekanan untuk pengembangan komunitas TTC di Indonesia. Sebagai bagian dari pengenalannya ke publik Indonesia, Tokocrypto dan TTC menyelenggarakan Trading Competition yang berlangsung pada 6-26 April 2019 dan promo Airdrop untuk 1.000 anggota pertama yang bergabung di telegram TTC Indonesia.

“Kami bangga mengumumkan kerjasama dengan TTC untuk menyebarkan bagaimana penerapan aset crypto pada kegiatan sehari-hari dan mempercepat adopsi massal teknologi blockchain di Indonesia. Dengan pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, Tokocrypto akan menjadi mitra TTC dalam berbagai hal, mulai dari pengembangan komunitas hingga bisnis.
Hal ini sejalan dengan inisiatif kami dalam Ekosistem Tokocrypto,” ujar Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto.

Selain itu, TTC Foundation juga menjalin kerjasama dengan platform edukasi, Infonesia, untuk bergabung dengan Acorn Alliance. Nantinya, pengguna Infonesia akan mendapatkan reward harian atas kontribusi mereka, baik itu bertanya maupun menjawab pertanyaan. Infonesia sendiri merupakan platform pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Acorn Alliance, yang telah memiliki layanan sosial online/selular di Asia dengan total pengguna mencapai 32 juta akun.

“Publik Indonesia memiliki minat yang sangat tinggi terhadap teknlogi blockchain dan aset crypto. Sejak awal kehadirannya, Infonesia telah memiliki sistem insentif yang mendorong pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pengetahuan serta hiburan di dalam platform. Dengan menghadirkan ACN sebagai insentif, secara tidak langsung akan mengajarkan publik tentang benefit dari sistem reward di blockchain. Acorn Protocol akan membantu Infonesia untuk percepatan pertumbuhan pengguna dan pendapatan mereka. Kami berharap kerjasama ini dapat mendorong edukasi blockchain di Indonesia dengan menghadirkan keterlibatan langsung dan berkelanjutan, baik dari komunitas blockchain itu sendiri maupun pengguna potensial,” ujar Ihsan Fadhlur Rahman, Founder & CEO Infonesia.

“Indonesia merupakan pasar yang besar dan memiliki potensi yang luar biasa. Kolaborasi dengan Tokocrypto dan Infonesia merupakan langkah awal dari ekspansi TTC ke Indonesia. Kami berharap kedepannya akan semakin banyak rekanan yang bekerjasama untuk memajukan ekosistem blockchain dan aset crypto di Indonesia,” tutup Brian Cheong, Founder & President of TTC Foundation.

Berdasarkan laporan Digital Data Report 2019 dari We Are Social, pengguna internet di Indonesia sendiri memiliki rata-rata 11,2 akun sosial media per orang, baik aktif maupun tidak, dengan rata-rata durasi penggunaan harian mencapai 3,5 jam.


Sumber: bit.ly/2GumsfU
300 x 250 Banner
728 x 90 Banner
728 x 90 Banner
Pernyataan Penyangkalan
CRACKadabra ingin mengingatkan Anda bahwa data yang terkandung dalam situs web ini belum tentu real-time atau akurat. Semua CFD (saham, indeks, futures) dan harga Forex tidak disediakan oleh bursa tetapi oleh para pembuat pasar, sehingga harga mungkin tidak akurat dan mungkin berbeda dari harga pasar yang sebenarnya, yang berarti harga bersifat indikatif dan tidak sesuai untuk tujuan perdagangan. Oleh karena itu, CRACKadabra tidak bertanggungjawab atas kerugian perdagangan yang mungkin Anda alami sebagai akibat dari penggunaan data ini.

CRACKadabra atau siapapun yang terlibat dengan CRACKadabra tidak akan menerima tanggungjawab apapun atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi termasuk data, quotes, grafik, dan sinyal beli/jual yang terdapat dalam situs web ini. Harap mendapatkan informasi lengkap mengenai risiko dan biaya yang terkait dengan perdagangan pasar keuangan, ini adalah salah satu bentuk investasi yang mungkin paling berisiko.