Dua anggota Parlemen Perancis, yang mendukung crypto, menginginkan negara itu berinvestasi hingga 500 juta euro dalam program blockch...
Dua anggota Parlemen Perancis, yang mendukung crypto, menginginkan negara itu berinvestasi hingga 500 juta euro dalam program blockchain untuk menjadikan Prancis sebagai “Negara Blockchain.”
Dilansir dari CCN yang mengutip surat kabar keuangan Prancis Les Echos, dua anggota parlemen Jean-Michel Mis dan Laure de La Raudiere merilis laporan pada 12 Desember yang menguraikan 20 proposal untuk mendukung pengembangan dan adopsi blockchain secara mainstream di Prancis.
“2019 akan menjadi tahun blockchain di Perancis. Teknologi 10 tahun ini bergerak cepat dari tahap eksperimental ke dalam implementasi industri. Publik akan melihat kemunculan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata Jean-Michel Mis dalam laporannya.
Laure de La Raudière menyatakan perlunya Prancis memanfaatkan teknologi baru tersebut sebelum pesaing internasional seperti Cina dan Amerika Serikat melakukannya. Dia mencatat bahwa Perancis terlambat di revolusi Internet pada 1990 an, dan tidak boleh ketinggalan kesempatan seperti itu lagi.
Saatnya Berinvestasi
“Prancis harus memiliki filosofi penaklukkan dalam hal ini. Saya membunyikan alarm: Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Kita harus mempercepat dengan uang publik Prancis dan Eropa,” kata de La Raudière kepada situs keuangan Prancis, Journal du Net.
Untuk memaksimalkan posisi Prancis, Jean-Michel Mis dan Laure de La Raudière menyarankan Badan Riset Nasional Prancis (Agence Nationale de la Recherche) membuat investasi signifikan dalam penelitian blockchain.
Mis dan de La Raudiere juga merekomendasikan sektor publik untuk menemukan cara menerapkan teknologi blockchain, seperti yang telah dimulai oleh sektor swasta.
Seperti yang dilaporkan CCN pada bulan Oktober 2018, jaringan ritel terbesar Prancis, Carrefour, mulai menggunakan blockchain untuk supply chain management guna mencegah kontaminasi makanan.
Carrefour menggunakan teknologi distributed ledger (buku besar terdistribusi) untuk melacak ayam, telur, dan tomat ketika mereka melakukan perjalanan dari peternakan ke toko-toko. Ini sebagai cara mencegah wabah salmonella, yang merupakan masalah serius di industri makanan.
Carrefour, peritel terbesar di Eropa dengan 12.000 lokasi di seluruh dunia berencana menggunakan blockchain untuk melacak semua produk segar dalam beberapa tahun mendatang.
Bank Sentral Seharusnya Menerbitkan Cryptocurrency
PM Prancis Laure de La Raudiere juga menyarankan bank sentral, seperti Bank Prancis atau Bank Sentral Eropa, mempertimbangkan untuk menerbitkan cryptocurrency.
Pada November 2018, Christine Lagarde, direktur pelaksana International Monetary Fund (IMF), juga membuat usulan serupa. Lagarde mengatakan bahwa bank sentral Swedia, Cina, Kanada, dan Uruguay sudah bekerja terkait Crypto ini.
“Keuntungannya jelas. Pembayaran Anda akan segera, aman, murah, dan berpotensi semi-anonim serta bank sentral akan mempertahankan pijakan yang pasti dalam pembayaran,” kata Lagarde
Sumber:bit.ly/2A6l8Ob